Imam Mahdi Yang Ditunggu

IMAM MAHDI

YANG DITUNGGU

 

“Sesungguhnya akan datang kepada kamu petunjuk (hudan) dari pada-Ku, lalu barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tak ada ketakutan akan menimpa mereka dan mereka tak akan susah ” (Q.S. 2: 38)

 

Ramalan semua Agama

 Menurut konteksnya, firman suci di atas disampaikan kepada Adam setelah beliau dan istrinya, Hawa, bertaubat atas kelaliman terhadap diri mereka mengandung bantahan terhadap dogma Gereja “Adam dan Eva keluar dari Sorga dalam keadaan berdosa” yang kemudian menjadi landasan dosa waris. Orang yang dikaruniai petunjuk (hudan) dari Tuhan bahasa Arabnya “mahdiy” (sebagai isim ma’ful) yang juga berarti “orang yang memberi petunjuk” (sebagai isim fa’il). Jadi kata “mahdiy” mengandung arti ganda.

 Petunjuk Ilahi dikaruniakan kepada semua bangsa, maka dari itu Quran Suci menyatakan “tiap-­tiap bangsa ada orang yang memberi petunjuk” (13:7) yang juga disebut nabi, rasul (utusan), basyir (juru penghibur), nadzir (juru ingat), syahid (saksi) dan da’i ilallah (yang mengajak kepada Allah). Berkat petunjuk Ilahi itu mereka mempersatukan bangsanya masing-masing dalam satu kesatuan, dan mempersiapkan bangsanya untuk menerima seorang Pemimpin Dunia yang mendapat amanat mempersatukan sekalian bangsa, sehingga manusia benar-benar satu umat.

 Karakteristik Pemimpin Dunia itu adalah membenarkan atau menggenapi apa yang ada pada mereka, terutama tentang ramalan atau nubuat kedatangan Diri Beliau; ini merupakan perjanjian Ilahi dengan mereka (3:81) sebagai mitsaqan ghalizha, perjanjian yang kokoh (33:7). Jadi Pemimpin Dunia itu telah diramalkan atau dinubuatkan oleh para penuntun umat dari berbagai bangsa di dunia, sebagaimana dapat dibaca dalam : Taurat (Ul 18:18-22; 33:1-3; 34:10-12), Injil (Mat 23: 37-39; Yoh 16:7-14), Zend-Avesta (Dasatir 14), Weda (Saukat 15 mantra 1; 27 mantra 1-3), Bhagavad Gita 4:7- 8, Tri Pitaka (Digha Nikaya 3: 76), Su Si (Tiong Yong XXVI dan XXX) dll.

 

Mahdi Sempurna

 Oleh karena itu umat manusia pengikut semua agama di dunia mengharapkan kedatangan Pemimpin Dunia itu atas dasar nubuat dalam kitab Suci maupun tutur kata turun temurun. Kaum Yahudi mengharapkan kedatangan Mesias Agung yang melebihi Musa, kaum Kristen mengharapkan kedatangan Kristus kembali; kaum Majusi mengharapkan kedatangan Zoroaster kedua kalinya, kaum Hindu mengharapkan kedatangan “Kalki Avatara”, kaum Budhis mengharapkan kedatangan Raja dari semua raja “Buddha Metteyya”, kaum Konfusianis mengharapkan kedatangan Bok Tok (Nabi) yang sempurna dan kaum Muslimin mcngharapkan Imam Mahdi.

 Sebenarnya Pemimpin Dunia yang dinubuatkan para Nabi dari berbagai bangsa itu telah digenapi dengan datangnya Nabi Suci Muhammad saw (570-632), maka beliau menyatakan kepada dunia bahwa beliau diutus kepada sekalian bangsa di dunia dan rahmat untuk segala bangsa serta pembawa kabar gembira, karena berkat beliau sebagai Khatamun~Nabiyyin membuat setiap orang menemukan jalan mencapai maqam mulia sehingga pantas mendapat nikmat Ilahi, seperti halnya nabiyyin, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin (4:69). Oleh karena itu Beliau oleh H.M. Ghulam Ahmad disebut sebagai Mahdi Sempurna dan Mahdi Agung yang teragung diantara Mahdi di dunia. Seperti dikatakan oleh Ibrahim, bahwa karena Beliaulah “semua kaum di muka bumi mendapat berkat” (Kej.12:3).

Sejarah menjadi saksi umat beragama non-Islam yang beriman kepada Beliau tidak kehilangan panutan yang semula mereka agungkan dan pedoman yang semula mereka muliakan, sebab doktrin pokok Beliau adalah beriman kepada para Nabi Utusan Allah dan sekaligus beriman kepada Kitab Suci yang mereka bawa. Sebaliknya, umat beragama non-Islam yang menolak Beliau sampai hari ini masih tetap mengharap-harapkan kehadiran Tokoh Dunia tersebut. Mereka itu sejatinya mendustakan Kitab Suci dan para Nabi pembawanya, sebab kedatangan Beliau dengan Qur’an nya telah dinubuatkan oleh Kitab-kitab Suci dari para Nabi terdahulu itu. Jadi penolakan mereka itu sejatinya bukan hanya menolak realitas terpenuhinya suatu ramalan saja, melainkan pula menolak Kitab Suci para Nabi yang mereka muliakan itu. Maka dari itu, mereka terjebak ke dalam eksklusivisme dan kehilangan jalan ke maqam mulia yang diberkati Ilahi. Harapan mereka menjadi kosong, nubuat dalam Kitab Suci menjadi dongeng. Akibatnya, keyakinan mereka untuk menikmati kehidupan Sorgawi menjadi lamunan (amaniy) sebagaimana dialami oleh kaum Yahudi dan Kristen (2:111 ).

 

Mahdi : Dulu Nabi Kini Mujaddid

Janji Ilahi yang telah disampaikan kepada Adam di atas selalu dipenuhi sampai sekarang, bahkan sampai hari Kiamat. Maksudnya, sejak zaman dahulu sampai sekarang Allah tetap menurunkan petunjuk-Nya, sebagaimana dinyatakan dalam firmannya, “Yang meninggikan derajat, Yang mempunyai Singgasana Kekuasaan; Ia menurunkan ruh atas perintah-Nya kepada siapa yang Ia kehendaki diantara hamba-­hamba-Nya,…” (40;15).

Yang dimaksud “siapa yang Ia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya” menurut Imam Qatadah ialah para Nabi dan Mujaddid. Imam Al-Alusi dalam tafsirnya Ruhul – Ma’ani menjelaskan bahwa yang dimaksud “ruh” adalah “wahyu Ilahi yang dahulu dikaruniakan kepada “para Nabi, sejak Adam sampai Muhammad saw. dan terus berlangsung sampai hari Kiamat, yang dikaruniakan kepada para Mujaddid yang dibangkitkan pada tiap-tiap permulaan abad”. Para Mujaddid adalah Khalifah Nabi Suci yang kedatangannya dijanjikan dalam Quran Suci yang oleh Nabi Suci disebut Imam, yakni seorang pemimpin yang teladannya seharusnya diikuti. Jadi Mahdi itu dulu para Nabi utusan Allah, kini para Imam atau Mujaddid, bukan Nabi.

 

Imam Mahdi : Satu pribadi multi personifikasi

Diantara para Mujaddid itu ada seorang yang istimewa, sebagai Mujaddid A’zham, yang menjadi zhill (bayangan) atau mazhhar (penampakan) sempurna Nabi Suci Muhammad saw. yang dalam pribadinya terhimpun kepribadian para Nabi terdahulu sebagaimana Quran Suci didalamnya terkandung Kitab-kitab Suci yang benar (98:2-3). Dalam diri Beliau terdapat keperwiraan Musa, keberanian Yosua, kesabaran Sidharta Gotama, kearifan Sri Kresna, kesederhanaan Yahya, kelembutan hati Isa Almasih, dll. Hal ini dipersonifikasikan kembali oleh mazhar sempurna Beliau. Imam Mahdi pada suatu saat beliau bersabda, bahwa “la mahdiyya illa isabnu Maryam (tak ada Mahdi kecuali Isa ibnu Maryam)” (Ibnu Majah).

Nabi Suci bersabda demikian hanya menyebut Isa, karena Beliau hidup di tanah Arab dimana di sana terdapat komunitas Yahudi dan Kristen yang tidak asing dengan Isa ibn Maryam, sebagai Mesias yang kedatangannya yang telah dinubuatkan oleh para Nabi Bani Israel, terutama Taurat Musa (61:6). Nubuat Nabi Suci itu mengandung petunjuk bahwa (1) Mahdi dan Isa ibnu Maryam yang dijanjikan adalah satu pribadi dan (2) dalam diri Mahdi terdapat pula personifikasi Isa bin Maryam bahkan juga terdapat multi personifikasi sebagaimana diri Nabi Suci Muhammad saw.

Hadits Nabi tentang kedatangan Mahdi banyak sekali, yang matan atau redaksinya berbeda antara yang satu dengan lainnya, bahkan nampak bertentangan. Hadits-haditsnya ada yang menyebutkan namanya, sifatnya, keturunannya, kedudukannya, tempat kelahirannya, saat kelahirannya, tanda-tanda kedatangannya dan tugas-tugasnya. Sepintas lalu amat membingungkan, maka banyak ulama yang mendustakan atau menganggap dha’if yang karena itu mereka anggap tak perlu dipercayai, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Syaikh Muhammad Abduh dari Mesir.

Tetapi banyak pula ulama yang menilai bahwa hadits-haditsnya adalah mutawatir, selaras dengan Quran Suci. Jika diteliti dengan cermat dan diperhatikan sejarah agama dan umat Islam sejak pasca Nabi Suci sampai sekarang dapat disimpulkan bahwa kata Mahdi tidak hanya tertuju kepada Imam Mahdi yang datang di akhir zaman saja, melainkan pula tertuju kepada tokoh-tokoh tertentu, misalnya: Umar bin Abdul Aziz Khalifah Bani Umayah, yang dikenal sebagai Mahdi harta. Muhammad bin Abdullah yang pernah memerintah Mekah, Yaman dan Syam, yang bergelar “nafsun zakiyah” (orang suci), Abdullah bin Zubair yang menentang Mu’awiyah bin Abi Sofyan.

Karena Hadits – hadits itu banyak orang yang mendakwahkan diri sebagai Imam Mahdi, tetapi bertindak sebagai “Amir” karena mengangkat pedang untuk menumpahkan darah, maka dikenal sebagai Mahdi darah, misalnva Imam Mahdi di Sudan dan pemimpin gerombolan di Masjidil-Haram awal abad 15 H. yang lalu. Mereka semua bukanlah Imam Mahdi yang dijanjikan itu.

 

Putera Persi

Imam Mahdi yang dijanjikan datang di akhir zaman itu terkait dengan turunnya Surat Jumu’ah. Ayat ke-3 menjelaskan bahwa Allah akan mengutus seseorang utusan “dari orang-orang lain yang belum pernah menggabungkan diri dengan mereka (bangsa Ummi)” yang diperjelas oleh Nabi Suci, bahwa “jika iman menggantung di bintang Tsuraya seorang laki-­laki dari antara orang (Persi) ini akan mengambilnya kembali” (Bukhari).

Siapakah dia? Sudah datangkah dia? Para ulama Islam umumnya berpendapat bahwa dia belum datang dan ada pula yang berpendapat tak akan datang, tetapi menurut kaum Muslim Ahmadi, dia telah datang, yakni Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (1835-1­908). Beliaulah Imam Mahdi yang ditunggu datang pada akhir zaman. Beliau zhill (bayangan) dan mazhhar (penampakan) sempurna Nabi Suci, maka dalam diri beliau juga terdapat personifikasi para nabi terdahulu, meski hanya sebagai Imam, bukan Nabi. Sebagaimana beliau nyatakan di Sialkot pada tanggal 2 November 1904. Tugas pokok yang diamanatkan kepada beliaupun sama yakni memenangkan Islam atas semua agama, sebagaimana dinyatakan Ilahi dalam firman-Nya: “Dia (Allah) adalah Yang mengutus Utusan-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar agar ia memenangkannnya atas semua agama (9:33; 48:28; 61:9).

Ayat suci tersebut diwahyukan kepada Nabi Suci sampai tiga kali. Di situ ditegaskan bahwa beliau adalah Utusan-Nya dengan petunjuk (rasullahu bilhuda) berarti beliau adalah Mahdi; yang oleh H.M. Ghulam Ahmad dalam kitabnya Najmul-Huda disebut Mahdi yang sempurna. Oleh karena itu ayat suci tersebut diilhamkan kembali kepada beliau dalam tahun 1878, berarti beliau adalah seorang yang mendapat petunjuk (Mahdi) yang memenangkan Islam atas semua agama sebagaimana Nabi Suci Muhammad saw.

Sejarah mencatat, meski beliau lahir, wafat dan dimakamkan di desa kecil di pedalaman India, dalam waktu seperempat abad pengikut beliau telah dapat menyebarluaskan lslam ke seluruh dunia dan menerjemah-tafsirkan Quran Suci dalam berbagai bahasa dunia pada saat para ulama penentang beliau masih mengharamkannya. Kini satu abad telah berlalu, perlawanan mereka terhadap beliau masih menggelora, seperti halnya ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farizi pada zaman Isa Almasih. Jika mereka mau melihat realitas tersebut lalu menggunakan akal sehatnya mengkaji ayat-ayat Qur’an Suci dan Hadits-hadits Nabi tentang Mahdi, tak ada alasan untuk tidak bergabung dengan beliau sebab Nabi Suci telah bersabda: “Jika kamu melihatnya (Mahdi), maka berbaiatlah kamu kepadanya, walaupun kamu harus merangkak di atas salju, karena dia itu Khalilifatullah Almahdi” (lbnu Majah). Padahal setiap saat mereka berdoa agar dipimpin ke jalan yang benar, tetapi perilaku dan ucapannya justru mengkafirkan orang yang mendapat petunjuk yang benar dan menganjurkan agar pengikut beliau kembali kepada Islam. Bagaimana logikanya, orang yang baiat kepada beliau syaratnya adalah Muslim, justru dikafirkan? Apa bahasa Arabnya “orang yang menolak” petunjuk Ilahi yang dikaruniakan kepada orang yang dikehendaki-Nya (40:15)?

 

S. Ali Yasir

Ketua Tabligh & Tarbiyah PB GAI

Jl. Kemuning 14 Yogyakarta 55225 telp (0274) 565695; 497986

2 Tanggapan

  1. MEMBACAKAN AYAT-AYATNYA KEPADA KAMU

    AL QURAN

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 2 :
    Kitab ( Al Quran ) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 38 :
    Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjukku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjukku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati”,

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 39 :
    Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.

    SURAH 3 ALI’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 7 :
    Dialah yang menurunkan Al kitab ( Al Quran ) kepada kamu. Di antara ( isi )nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Quran dan yang lain ( ayat-ayat ) mutasyabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihaat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran ( daripadanya ) melainkan orang-orang yang berakal.

    SURAH 3 ALI’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 138 :
    ( Al Quran ) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

    SURAH 41 FUSHSHILAT ( YANG DIJELASKAN ) AYAT 41 :
    Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, ( mereka itu pasti akan celaka ), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia.

    NERAKA

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 80 :
    Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janjinya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”.

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 81 :
    ( Bukan demikian ), yang benar, barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 82 :
    Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPA BETINA ) AYAT 167 :
    Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “ Seandainya kami dapat kembali ( ke dunia ), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka.

    SURAH 3 ALI’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 23 :
    Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab ( Taurat ), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum di antara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi ( kebenaran ),

    SURAH 3 ALI’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 24 :
    Hal itu adalah kerana mereka mengaku: “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat di hitung”, Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.

    SURAH 6 AL AN’AAM ( BINATANG TERNAK ) AYAT 116 :
    Dan jika kamu menuruti kebanyakkan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta ( terhadap Allah ).

    SURAH 7 AL A’RAAF ( TEMPAT TERTINGGI ) AYAT 40 :
    Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya , sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan

    SURAH 7 AL A’RAAF ( TEMPAT TERTINGGI ) AYAT 41 :
    Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut ( api neraka ). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.

    TAUBAT

    SURAH 4 AN NISAA’ ( WANITA ) AYAT 17 :
    Sesungguhnya taubat disisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

    SURAH 4 AN NISAA’ ( WANITA ) AYAT 18 :
    Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan ( yang ) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, ( barulah ) ia mengatakan: “ Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” Dan tidak ( pula diterima taubat ) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih.

    SURAH 6 AL AN’AAM ( BINATANG TERNAK ) AYAT 54 :
    Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, maka katakanlah “Salamun-alaikum”. Tuhanmu telah menetapkan atas dirinya kasih sayang, ( yaitu ) bahawasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan diantara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    SURAH 6 AL AN’AAM ( BINATANG TERNAK ) AYAT 55 :
    Dan demikainlah kami menerangkan ayat-ayat Al Quran. ( supaya jelas jalan orang-orang yang saleh ) dan supaya jelas ( pula ) jalan orang-orang yang berdosa.

    SURAH AR RA’D ( GURUH ) AYAT 18 :
    Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, ( disediakan ) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua ( kekayaan ) yang ada di bumi dan ( ditambah ) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

    SHOLAT

    SURAH 5 AL MAA-IDAH ( HIDANGAN ) AYAT 58 :
    Dan apabila kamu menyeru ( mereka ) untuk ( mengerjakan ) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah kerana mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.

    SURAH 6 AL AN’AAM ( BINATANG TERNAK ) AYAT 158 :
    Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka ( untuk mencabut nyawa mereka ), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebahagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebahagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia ( belum ) mengusahakan kebaikkan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya kamipun menunggu ( pula )”.

    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 22 :
    Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk ( menerima ) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya ( sama dengan orang yang membatu hatinya )? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

    SURAH 9 AT TAUBAH ( PENGAMPUNAN ) AYAT 53 :
    Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.”

    SURAH 9 AT TAUBAH ( PENGAMPUNAN ) AYAT 54 :
    Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan kerana mereka kafir kepada Allah dan Rasulnya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak ( pula ) menafkahkan ( harta ) mereka, melainkan dengan mereka enggan.

    SURAH 57 AL HADIID ( BESI ) AYAT 16 :
    Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingati Allah dan kepada kebenaran yang telah turun ( kepada mereka ), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik.

    MAKSIAT DAN DOSA

    SURAH 25 AL FURQAAN ( PEMBEDA ) AYAT 43 :
    Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?

    SURAH 25 AL FURQAAN ( PEMBEDA ) AYAT 44 :
    Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakkan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya ( dari binatang ternak itu ).

    SURAH 56 AL WAAQIAH ( HARI KIAMAT ) AYAT 46 :
    Dan mereka terus menerus mengerjakan dosa yang besar,

    SURAH 75 AL QIYAAMAH ( HARI KIAMAT ) AYAT 5 :
    Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.

    DOA

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 186 :
    Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengambulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintahku ) dan hendaklah mereka beriman kepadaku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

    BERIMAN SEPARUH DARI AL QURAN

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 85 :
    Kemudian kamu ( bani israil ) membunuh dirimu ( saudaramu sebangsa ) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu ( juga ) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab ( taurat ) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.

    SURAH 4 AN NISAA’ ( WANITA ) AYAT 39 :
    Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.

    JIHAD YANG BESAR

    SURAH 3 ALI ’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 142 :
    Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

    SURAH 3 ALI ’IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 190 :
    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 191 :
    ( Yaitu ) orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ): “Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 192 :
    Ya tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 193 :
    Ya tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar ( seruan ) yang menyeru kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELAURGA ‘IMRAN ) AYAT 194 :
    Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Eangkau janjikan kepada kami dengan perantaran rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami dihari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji,”

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 195 :
    Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya Aku tidak mennyia-nyaikan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, ( kerana ) sebahagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalanku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan ku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisinya pahala yang baik”,

    SURAH 25 AL FURQAAN ( PEMBEDA ) AYAT 52 :
    Maka janganlah kamu mengingkuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.

    SURGA

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 133 :
    Dan besegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 134 :
    ( Yaitu ) orang-orang yang menafkahkan ( hartanya ), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan ( kesalahan ) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 135 :
    Dan ( juga ) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 136 :
    Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

    REZEKI

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 126 :
    Dan ( ingatlah ), ketika ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Akua beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”,

    SURAH 35 FAATHIR ( PENCIPTA ) AYAT 29 :
    Sesungguhnya orang-orang yang selalu menbaca kitab Allah dan mendirikan solat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagan yang tidak akan merugi,

    SURAH 35 FAATHIR ( PENCIPTA ) AYAT 30 :
    Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari kurnianya sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri,

    ORANG KAFIR

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 6 :
    Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

    SURAH 2 AL BAQARAH ( SAPI BETINA ) AYAT 7 :
    Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat.

    SURAH 3 ALI’IMRAN ( KELUARGAN ‘IMRAN ) AYAT 90 :
    Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat.

    SURAH 3 ALI ‘IMRAN ( KELUARGA ‘IMRAN ) AYAT 91 :
    Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas ( yang sebanyak ) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali tidak memperoleh penolong.

    SURAH 4 AN NISAA’ ( WANITA ) AYAT 137 :
    Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman ( pula ), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka,dan tidak ( pula ) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
    SURAH 9 AT TAUBAH ( PENGAMPUNAN ) AYAT 84 :
    Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan ( jenazah ) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri ( mendo’akan ) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasulnya dan mereka mati dalam keadaan fasik.

    SURAH 13 AR RA’D ( GURUH ) AYAT 31 :
    Dan sekiranya ada suatu bacaan ( kitab suci ) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh kerananya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, ( tentu Al Quran itulah dia ). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki ( semua manusia beriman ), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

    SURAH 16 AN NAHL ( LEBAH ) AYAT 106 :
    Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman ( dia mendapat kemurkaan Allah ), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman ( dia tidak berdosa ), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar,

    SURAH 16 AN NAHL ( LEBAH ) AYAT 107 :
    Yang demikian itu disebabkan kerana sesungguhnya mereka mencintai kehidupan didunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

    ORANG YANG LALAI

    SURAH 7 AL A’RAAF ( TEMPAT TERTINGGI ) AYAT 146 :
    Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayatku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah kerana mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya.

    SURAH 7 AL A’RAAF ( TEMPAT TERTINGGI )AYAT 179 :
    Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ( ayat-ayat Allah ) dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai telinga ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat-ayat Allah ). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

    SURAH 17 AL ISRAA’ ( MEMPERJALANKAN DI MALAM HARI ) AYAT 41 :
    Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini kami telah ulangi-ulangi ( peringatan-peringatan ), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari ( dari kebenaran ).

    SURAH 18 AL KHAFI ( GUA ) AYAT 28 :
    Dan besabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannnya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaannya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka ( kerana ) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas,

    SURAH 18 AL KHAFI ( GUA ) AYAT 29 :
    Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin ( beriman ) hendaklah ia beriman, dan barangsiap yang ingin ( kafir ) biarlah ia kafir”, Sesungguhnya kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka. Yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat isterihat yang paling jelek.

    SURAH 31 LUQMAN AYAT 33 :
    Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang ( pada hari itu ) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat ( pula ) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan ( pula ) penipu ( syaitan ) memperdayakan kamu dalam ( mentaati ) Allah.

    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 53 :
    Katakanlah: “Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 54 :
    Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadanya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong ( lagi ).

    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 55 :
    Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,

    SURAH 39 AZA ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 56 :
    Supaya jangan ada orang yan mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ( menunaikan kewajiban ) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan ( agama Allah ).
    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 57 :
    Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab: ‘Kalau sekiranya aku dapat kembali ( ke dunia ), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang baik’.

    SURAH 39 AZ ZUMAR ( ROMBONGAN-ROMBONGAN ) AYAT 59 :
    ( Bukan demikian ) sebenarnya telah datang keterangan-keteranganku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongankan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir”.

    • Assalamu’alaikum wr wb,
      Kami ucapkan terimakasih atas postingannya, sudah menjadi kewajiban kita semua sebagai kaum muslimin untuk terus menerus menelaah dan mempelajari Al-Quran. sekali lagi terimakasih. Wassalam wr wb.

Tinggalkan Balasan ke ahmad lizan Batalkan balasan